Cara Membaca Kurva Production Possibility Frontier (Kurva Kemungkinan Produksi) - Kelas Ekonomika

Post Top Ad

Thursday, December 6, 2018

Cara Membaca Kurva Production Possibility Frontier (Kurva Kemungkinan Produksi)


Salah satu alat yang paling penting dan harus dimiliki oleh para ekonom adalah kurva. Dengan kurva, semua model ekonomi dapat ditampilkan dengan lebih mudah dan informatif. Selain itu, kurva dapat digunakan untuk melihat tren atau kecenderungan perubahan suatu variabel jika variabel lain berubah. Nah, pada kesempatan ini mimin akan membahas salah satu kurva yang digunakan untuk menganalisis kegiatan produksi yaitu kurva kemungkinan produksi atau Production Possibilit Frontier, atau sering disebut kurva PPF.

Pada saat awal mempelajari kurva ini, biasanya para mahasiswa merasa kesulitan. Padahal kalau dilihat lebih seksama, kurva PPF adalah kurva yang sangat sederhana. Secara umum, kurva PPF didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan titik-titik dimana kombinasi barang dapat dihasilkan oleh suatu entitas. Entitas itu apa? Entitas adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang ekonomi/akuntansi untuk menunjuk suatu subjek, bisa perusahaan, perorangan, atau suatu kelompok masyarakat.

Kurva PPF digambarkan dengan dua sumbu, X dan Y. Sumbu X adalah sumbu horisontal. Sumbu Y adalah sumbu vertikal. Baik sumbu X maupun sumbu Y sama-sama merepresentasikan jumlah barang. Pada contoh gambar di atas, sumbu X menunjukkan jumlah produk kain selama satu minggu, sumbu Y menunjukkan jumlah produk makanan selama satu minggu yang dapat dihasilkan oleh suatu entitas. Biasanya kurva PPF berbentuk melengkung menjauhi sumbu 0. Dalam kurva pada gambar tersebut di atas, pada titik A, entitas tersebut memiliki kemungkinan/kemampuan untuk memproduksi 10 unit makanan dan 3 unit kain dalam satu minggu. Apabila manajemen dari entitas itu memutuskan untuk meningkatkan produksi kain menjadi 12 unit, yaitu pada titik B, maka konsekuensinya adalah penurunan produksi makanan hingga menjadi 4 unit. Dalam hal ini, kurva PPF dapat digunakan untuk menganalisa pengambilan keputusan dalam menentukan kombinasi produksi barang yang akan dilakukan. 

Kurva PPF juga dapat digunakan untuk melihat opportunity cost (biaya kesempatan) dari suatu barang terhadap barang lain. Coba lihat titik A. Jika perusahaan memutuskan untuk memproduksi 3 unit kain, maka perusahaan juga dapat memproduksi 10 unit kain. Namun, ketika perusahaan ingin meningkatkan produksi satu unit kain lagi, ternyata perusahaan harus mengorbankan untuk menurunkan 1/2 unit produksi makanan. Oleh karen itu dapat dikatakan bahwa untuk memproduksi satu unit kain, maka perusahaan harus mengorbankan untuk mengurangi 1/2 unit makanan. Hal ini dapat juga dikatakan bahwa opportunity cost dari memproduksi kain adalah sebesar 1/2 unit makanan. 

Opportunity cost berbeda-beda di setiap titik, tergantung kemiringan kurva. Sekarang coba lihat titik B. Pada titik B, perusahaan dapat menghasilkan 12 unit kain dan 4 unit makanan. Jika perusahaan akan menaikkan produksi kain menjadi 13 unit, maka produksi makanan harus diturunkan sebesar 2 unit menjadi 2. Disini dapat dilihat bahwa opportunity cost dari kain adalah sebesar 2 unit makanan.

Demikian sedikit penjelasan mengenai cara membaca kurva PPF. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar matakuliah ekonomi mikro.

No comments:

Post a Comment

ruang diskusi:

Post Top Ad