Return On Invested Capital and Profitability Analysis - Kelas Ekonomika

Post Top Ad

Sunday, March 25, 2018

Return On Invested Capital and Profitability Analysis



Kinerja perusahaan dapat dianalisis melalui berbagai macam cara. Pengukuran kinerja yang umum digunakan adalah pendapatan, laba bersih, dan pertambahan aset. Namun mereka harus mememenhi beberapa persyaratan untuk dapat dijadikan dasar penilaian perusahaan. Penambahan aset disebut bagus ketika penambahan tersebut dapat menghasilkan tambahan penjualan. Penjualan dikatakan bagus apabila menghasilkan profit yang besar.

Oleh Karena itu dibentuklah suatu alat untuk mengukur kinerja perusahaan yang menggabungkan unsur aset dan profit. Ia adalah return on invested capital (ROIC) atau return on investment (ROI). ROI dapat digunakan untuk menganalisis:
1.    Efektivitas manajerial
2.    Tingkat profitabilitas
3.    Perencanaan dan pengendalian

Komponen ROA

Secara matematis, ROA dirumuskan sebagai berikut:




Definisi Invested Capital

Tidak ada definisi yang baku dalam menentukan nilai invested capital untuk menghitung tingkat pengembalian (rate of return). Setidaknya ada dua jenis perhitungan yang berbeda untuk invested capital:

1.    Net Operating Assets (NOA)
Operating assets dipercaya sebagai aset yang dapat menghasilkan profit dalam jangka panjang dan memiliki relevansi dalam penentuan harga saham. Oleh Karena itu net operating assets kemudian dijadikan ukuran untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio return on net assets (RNOA).
Operating assets adalah total aset dikurangi dengan aset keuangan, sedangkan operating liabilities adalah total liabilities dikurangi dengan utang jangka panjang (interest bearing debt). Kemudian, operating asset dikurangi dengan operating liabilities akan menghasilkan net operating assets.
Pengukuran pendapatan yang tepat untuk dibandingkan dengan NOA adalah net operating income after tax (NOPAT), yaitu revenue dikurangi dengan operating expenses dan tax.

2.    Common Equity Capital
Return on common equity capital (ROCE) didefinisikan sebagai net income dikurangi dengan dividend untuk saham preferens kemudian dibagi dengan rata-rata saham biasa. Saham biasa adalah total ekuitas dikurangi dengan saham preferens. ROCE mecakup RNOA dan efek dari penggunaan utang dan ekuitas dalam struktur keuangan. Penghitungan invested capital menggunakan jumlah rata-rata invested capital selama satu periode. Rata-rata ini dapat dihiting dengan menjumlahkan saldo awal periode ditambah dengan saldo akhir periode kemudian dibagi dua. Periode yang digunakan dapat berupa tahun kalender ataupun periode natural bisnis, misalnya untuk perusahaan retail suatu akhir periode adalah dimana jumlah persediaannya mencapai titik terendah misalnya pada tanggal 31 Januari setelah musim liburan.

Persamaan-persamaan untuk menghitung Return on Invested Capital

Balance Sheet
Operating assets
OA
Financial liabilities
FL
Less operating liabilities
OL
Less financial assets
(FA)


= Net Financial Obligations
NFO


Stockholders’ Equity
SE
= Net Operating Assets
NOA
= Net financing
NFO + SE




Disaggregating Return on Net Operating Assets (RNOA)


Dimana OLLEV adalah operating liability leverage ratio yaitu operating liabilities dibagi NOA.


Disaggregation of Profit Margin


Gross profit atau gross margin adalah revenues (sales) dikurangi dengan cost of sales. Biasanya dilaporkan dalam bentuk persentase terhadap sales. Oleh karena itu perubahan dalam gross profit terjadi karena perubahan:
  • Volume penjualan (sales)
  • Harga jual per unit barang
  • Biaya per unit barang

Selling expenses


Perlakuan terhadap selling expenses untuk beberapa perusahaan sangatlah berbeda. Beberapa perusahaan memiliki seling expenses yang bersifat variabel terhadap sales. Sedangkan beberapa perusahaan memiliki selling expenses yang relatif tetap.

Yang perlu diperhatikan adalah ketika terjadi perubahan dalam seling expenses maka kemudian harus diketahui perubahan komponen selling expenses yang mana yang menyebabkan perubahan yang siginifikan pada sales. Selain itu untuk pengeluaran yang dapat menyebabkan keuntungan di masa depan seperti baban iklan  dan beban promosi perlu juga diperhatikan karena mengukur keuntungan di masa depan tidaklah mudah. Dalam melakukan analisis harus memperhatikan keenderungan atau tren pengeluaran tersebut dan akibatnya dari tahun ke tahun.

General and Administrative Expenses

Sebagian besar general and administrative expenses bersifat tetap. Ketika menganalisis beban ini, analis harus memperhatikan tren beban ini dan persentasenya dari penjualan.

Disagregation of Asset Turnover

Asset turnover menukur intensitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Ukuran yang relevan adalah jumlah penjualan yang dihasilkan.
Komponen aset juga dapat diukur turnover-nya. Account receivable turnover mencerminkan berapa kali piutang dapat ditagih (berkaitan erat dengan rasio average collection period). Inventories turnover mencerminkan berapa kali persediaan dikumpulkan (berkaitan dengan rasio rata-rata hari persediaan beredar). Longterm operating assets turnover mencerminkan produktivitas aset operasi jangka panjang. Account payabe turnover mencerminkan seberapa cepat utang dilunasi (berkaitan dengan rasio rata-rata hari utang beredar).

Disagregating ROCE




Leverage and ROCE

Leverage adalah perluasan dari invested capital selain pada saham biasa. Jika pemilik modal menerima return yang lebih kecil daripada ROA, maka pemegang saham biasa menerima keuntungan. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar perbedaaan dalam tingkat pengembaiian di antara saham biasa  dan pemilik modal, semakin berhasil perdagangan ekuitas.


Equity Growth Rate
Tingkat pertumbuhan saham biasa dapat diukur dengan laba ditahan dengan mengasumsikan pembayaran dividend yang konstan.


Sustainable Equity Growth Rate

Menyatakan bahwa pertumbuhan internal perusahaan didasarkan atas laba ditahan dan return dari laba ditahan.



No comments:

Post a Comment

ruang diskusi:

Post Top Ad