Kinerja
perusahaan dapat dianalisis melalui berbagai macam cara. Pengukuran kinerja
yang umum digunakan adalah pendapatan, laba bersih, dan pertambahan aset. Namun
mereka harus mememenhi beberapa persyaratan untuk dapat dijadikan dasar
penilaian perusahaan. Penambahan aset disebut bagus ketika penambahan tersebut
dapat menghasilkan tambahan penjualan. Penjualan dikatakan bagus apabila
menghasilkan profit yang besar.
Oleh Karena itu
dibentuklah suatu alat untuk mengukur kinerja perusahaan yang menggabungkan unsur
aset dan profit. Ia adalah return on
invested capital (ROIC) atau return
on investment (ROI). ROI dapat digunakan untuk menganalisis:
1.
Efektivitas manajerial
2.
Tingkat profitabilitas
3.
Perencanaan dan pengendalian
Komponen ROA
Definisi Invested Capital
Tidak ada definisi yang baku dalam menentukan nilai invested capital untuk menghitung
tingkat pengembalian (rate of return).
Setidaknya ada dua jenis perhitungan yang berbeda untuk invested capital:
1.
Net Operating
Assets
(NOA)
Operating assets
dipercaya sebagai aset yang dapat menghasilkan profit dalam jangka panjang dan
memiliki relevansi dalam penentuan harga saham. Oleh Karena itu net operating assets kemudian dijadikan
ukuran untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio return on net assets (RNOA).
Operating assets adalah total aset dikurangi dengan aset
keuangan, sedangkan operating liabilities
adalah total liabilities dikurangi
dengan utang jangka panjang (interest
bearing debt). Kemudian, operating
asset dikurangi dengan operating liabilities akan menghasilkan net
operating assets.
Pengukuran
pendapatan yang tepat untuk dibandingkan dengan NOA adalah net operating income after tax (NOPAT), yaitu revenue dikurangi dengan operating
expenses dan tax.
2. Common Equity Capital
Return on common equity capital (ROCE) didefinisikan
sebagai net income dikurangi dengan
dividend untuk saham preferens kemudian dibagi dengan rata-rata saham biasa.
Saham biasa adalah total ekuitas dikurangi dengan saham preferens. ROCE mecakup
RNOA dan efek dari penggunaan utang dan ekuitas dalam struktur keuangan. Penghitungan
invested capital menggunakan jumlah
rata-rata invested capital selama satu periode. Rata-rata
ini dapat dihiting dengan menjumlahkan saldo awal periode ditambah dengan saldo
akhir periode kemudian dibagi dua. Periode yang digunakan dapat berupa tahun
kalender ataupun periode natural bisnis, misalnya untuk perusahaan retail suatu
akhir periode adalah dimana jumlah persediaannya mencapai titik terendah
misalnya pada tanggal 31 Januari setelah musim liburan.
Persamaan-persamaan
untuk menghitung Return on Invested
Capital
Balance Sheet
|
|||
Operating
assets
|
OA
|
Financial
liabilities
|
FL
|
Less operating
liabilities
|
OL
|
Less financial
assets
|
(FA)
|
= Net Financial
Obligations
|
NFO
|
||
Stockholders’
Equity
|
SE
|
||
= Net Operating
Assets
|
NOA
|
= Net financing
|
NFO + SE
|
Disaggregating Return on Net Operating Assets (RNOA)
Dimana OLLEV adalah operating liability leverage ratio yaitu operating liabilities dibagi NOA.
Disaggregation of Profit Margin
Gross profit atau gross
margin adalah revenues (sales) dikurangi dengan cost of sales. Biasanya dilaporkan dalam
bentuk persentase terhadap sales.
Oleh karena itu perubahan dalam gross
profit terjadi karena perubahan:
- Volume penjualan (sales)
- Harga jual per unit barang
- Biaya per unit barang
Selling expenses
Perlakuan
terhadap selling expenses untuk
beberapa perusahaan sangatlah berbeda. Beberapa perusahaan memiliki seling expenses yang bersifat variabel
terhadap sales. Sedangkan beberapa perusahaan memiliki selling expenses yang
relatif tetap.
Yang
perlu diperhatikan adalah ketika terjadi perubahan dalam seling expenses maka kemudian harus diketahui perubahan komponen selling expenses yang mana yang
menyebabkan perubahan yang siginifikan pada sales.
Selain itu untuk pengeluaran yang dapat menyebabkan keuntungan di masa depan seperti
baban iklan dan beban promosi perlu juga
diperhatikan karena mengukur keuntungan di masa depan tidaklah mudah. Dalam
melakukan analisis harus memperhatikan keenderungan atau tren pengeluaran
tersebut dan akibatnya dari tahun ke tahun.
General and Administrative
Expenses
Sebagian besar general and administrative expenses bersifat tetap. Ketika
menganalisis beban ini, analis harus memperhatikan tren beban ini dan
persentasenya dari penjualan.
Disagregation of Asset Turnover
Asset turnover menukur intensitas perusahaan dalam
menggunakan asetnya. Ukuran yang relevan adalah jumlah penjualan yang
dihasilkan.
Komponen
aset juga dapat diukur turnover-nya. Account receivable turnover mencerminkan
berapa kali piutang dapat ditagih (berkaitan erat dengan rasio average collection period). Inventories turnover mencerminkan berapa
kali persediaan dikumpulkan (berkaitan dengan rasio rata-rata hari persediaan
beredar). Longterm operating assets
turnover mencerminkan produktivitas aset operasi jangka panjang. Account payabe turnover mencerminkan
seberapa cepat utang dilunasi (berkaitan dengan rasio rata-rata hari utang
beredar).
Disagregating ROCE
Leverage and ROCE
Leverage adalah perluasan dari invested capital selain pada saham biasa. Jika pemilik modal menerima return yang lebih kecil daripada ROA, maka pemegang saham biasa menerima keuntungan. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar perbedaaan dalam tingkat pengembaiian di antara saham biasa dan pemilik modal, semakin berhasil perdagangan ekuitas.
Equity Growth
Rate
Tingkat pertumbuhan saham biasa dapat diukur
dengan laba ditahan dengan mengasumsikan pembayaran dividend yang konstan.Sustainable Equity Growth Rate
Menyatakan bahwa pertumbuhan internal perusahaan didasarkan atas laba ditahan dan return dari laba ditahan.
No comments
ruang diskusi: