Chapter 1: The Nature of Fraud
- Alasan yang paling tepat bahwa perusahaan atau individu yang menjadi korban fraud cenderung lebih memilih untuk menyembunyikan dari perhatian publik atas kejadian fraud yang dialaminya daripada berusaha mendapatkan keadilan dan menghukum pelakunya:
a. Fraud adalah hal yang memalukan sehingga dapat merusak citra perusahaan jika
diketahui oleh publik.
b. Pelaku fraud adalah karyawan kunci perusahaan
sehingga kerugian yang diakibatkan dari pemecatan karyawan tersebut akan lebih
besar daripada kerugian yang diakibatkan oleh fraud.
c. Investigasi
untuk mengungkap fraud membutuhkan
biaya yang tidak sedikit.
d. Fraud yang terjadi tergolong fraud
yang ringan sehingga tidak perlu ditindaklanjuti secara tegas.
Jawaban: (a)
Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab1,
halaman 4: Seriousness of the Fraud
Problem
a.
Tindakan fraud menjadi lebih mudah untuk
dilakukan dan dihilangkan jejaknya
b.
Pendeteksian
fraud menjadi lebih mudah
c.
Pencegahan
fraud menjadi lebih mudah
d.
Biaya
investigasi fraud menjadi lebih murah
Jawaban: (a)
Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab1, halaman 5: Seriousness of the Fraud Problem. Jawaban b dan c kurang tepat
karena dengan adanya perkembangan kemajuan di bidang komputer dan internet
usaha untuk mendeteksi dan mencegah fraud
juga semakin rumit atau tidak bisa dilakukan dengan cara-cara konvensional.
Jawaban d kurang tepat karena semakin canggih teknologi yang digunakan oleh
pelaku fraud, semakin canggih pula teknik
investigasi yang harus digunakan untuk mengungkap fraud, akibatnya biayanya pun juga semakin mahal.
3. Pernyataan
terkait kerugian yang diakibatkan oleh fraud
berikut ini adalah benar, kecuali:
a.
Fraud
mengurangi net income dengan dollar for dollar basis.
b. Semakin
besar profit margin perusahaan,
semakin besar pula revenue yang harus
dihasilkan untuk mengembalikan sejumah kerugian atas suatu fraud.
c. Jumlah revenue yang harus dihasilkan untuk
menutupi kerugian akibat fraud adalah
beberapa kali lipat dari kerugian yang terjadi.
d. Jumlah revenue yang harus dihasilkan untuk
menutupi kerugian akibat fraud berbanding terbalik dengan besarnya profit margin perusahaan.
Jawaban: (b)
Revenue
yang harus dihasilkan untuk menutupi kerugian fraud
Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab1,
halaman 6.
4. Definisi Occupational Fraud berdasarkan Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE) adalah aktivitas memenuhi unsur sebagai berikut, kecuali:
a.
Penggelapan
b.
Penyalahgunaan
wewenang/tugas
c.
Menguntungkan
pegawai secara finansial
d.
Merugikan customer dan shareholder
Jawaban: (d)
Pihak yang dirugikan oleh occupational fraud adalah perusahaan. Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab1, halaman 9-10.
5. Tipe fraud yang paling merugikan dan
menimbulkan biaya yang besar adalah:
a. Employee
Embezzlement
b. Vendor
Fraud
c. Management
Fraud
d.
Customer Fraud
Jawaban:
(c)
Management fraud disebut juga sebagai Financial Statement Fraud. Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab1, halaman 10-11.
6. Berikut
adalah keahlian yang harus dimiliki oleh sesoarang yang ingin menjadi seorang fraud-fighting yang profesional:
(i)
akuntansi
dan bisnis
(ii)
komunikasi
(iii)
hukum
(iv)
analitis
(v)
bahasa
asing
(vi)
psikologi
(vii)
teknologi
informasi
Keahlian paling krusial dan penting yang harus
dimiliki seorang fraud-fighting yang
professional adalah keahlian poin:
a.
i, ii, iii
b.
ii, iv,
vii
c.
i, iii,
vii
d.
Iv, v, vi
Jawaban:
(b)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab1,
halaman 16.
Chapter 2: Why People Commit
Fraud
1.
Siapa yang
dapat melaukan fraud?
a.
Orang
terdekat
b.
Karyawan
c.
Pesaing
usaha
d.
Semua
orang
Jawaban:
(d)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 2,
halaman 33.
2. Pada teori
Fraud Triangle, elemen pressure yang paling sering melandasi
sesorang untuk melakukan fraud adalah
….
a.
Tekanan
lingkungan kerja
b.
Tekanan perilaku
yang buruk
c.
Tekanan
finansial
d.
Tekanan
gaya hidup
Jawaban:
(c)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 2,
halaman 38.
3. Berikut
adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesempatan (opportunity) untuk melakukan fraud,
kecuali ….
a.
Lemahnya
sistem pengendalian
b.
Rendahnya
apresiasi terhadap kinerja pegawai
c.
Tidak
adanya jejak audit
d.
Tidak
adanya akses terhadap informasi
Jawaban:
(b)
Rendahnya
apresiasi terhadap kinerja pegawai termasuk ke dalam elemen dari unsur pressure
(work related pressure). Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 2,
halaman 39.
4.
Berikut
adalah elemen-elemen dari struktur pengendalian internal:
(i)
Komunikasi
manajemen
(ii)
Prosedur
pererutan tenaga kerja yang benar
(iii)
Audit
internal yang efektif
(iv)
Transaksi
yang valid
(v)
Penilaian
yang benar
(vi)
Pemisahan
fungsi
(vii)
Kecukupan
dokumen pendukung
(viii)
Prosedur
autorisasi
(ix)
Pengamanan
fisik
(x)
Pengecekan
independen
Elemen-elemen struktur pengendalian internal
yang termasuk kedalam aktivitas pengendalian adalah ….
a.
i, ii, iii
b.
iv, v, vi
c.
iii, v,
vii
d.
viii, ix,
x
Jawaban:
(d)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 2,
halaman 45.
5. Fraud dapat disembunyikan dengan cara memanipulasi data akuntansi. Suatu transaksi
telah bebas dari fraud jika telah
memenuhi unsur-unsur sebagai berikut, kecuali:
a.
Material
b.
Lengkap
c.
Valid
d.
Terotorisasi
Jawaban:
(a)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 2,
halaman 42.
6. Salah satu
unsur fraud triangle adalah
rasionalisasi. Berikut adalah beberapa bentuk rasionalisasi fraud yang
dilakukan oleh wajib pajak, kecuali:
a.
Pajak
adalah sumber dana untuk pembangunan negara
b.
Saya
membayar pajak lebih besar daripada manfaat yang saya dapatkan
c.
Pemerintah
tidak mampu mengelola pajak dengan baik
d.
Orang kaya
tidak membayar pajak yang cukup
Jawaban:
(a)
Jawaban
a bukan termasuk jenis rasionalisasi, melainkan fakta tujuan dari pajak.
Penjelasan rasionalisasi fraud di
bidang perpajakan terdapat di buku Fraud
Examination, Bab 2, halaman 51.
Chapter 3: Fighting Fraud: An Overview
1. Pernyataan
yang benar terkait program penanggulangan masalah fraud berikut ini benar, kecuali:
a.
Investigasi
terhadap fraud membutuhkan biaya yang
mahal dan kurang efektif.
b.
Tindakan
prefentif adalah program yang paling efektif.
c.
Aktivitas pendeteksian
fraud yang bersifat proaktif sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam mengatasi masalah fraud.
d.
Sebaiknya
perusahaan tidak membawa pelaku fraud ke ranah hukum karena biaya yang mahal
dan menyita banyak waktu.
Jawaban:
(d)
Pelaku
fraud, pada kasus fraud yang serius dan berpotensi akan sering terjadi, harus
ditindak secara hukum. Hal ini akan membuat si pelaku fraud dan calon pelaku fraud
melihat keseriusan perusahaan dalam mengatasi masalah fraud. Penjelasan ada di
buku Fraud Examination, Bab 2, halaman 71 dan 83.
2. Untuk
menciptakan budaya kerja yang jujur dan menjunjung tinggi etika, dapat
dilakukan dengan cara ….
a.
membuat
peraturan yang berbeda terhadap level pegawai yang berbeda.
b.
memperkerjakan
pegawai yang cerdas dan terampil.
c.
mengkomunikasikan
ekspektasi organisasi berupa kejujuran dan integritas.
d.
memaafkan
pelaku fraud.
Jawaban:
(c)
Semua
anggota organisasi harus mengetahui nilai etis dan integritas yang ingin
dicapai oleh perusahaan dengan cara melakukan identifikasi, kodifikasi,
pelatihan, dan menginformasikan secara konsisten hukuman bagi pelaku fraud. Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 3, halaman 71 s.d. 74.
3.
Salah satu
indikator tidak terciptanya lingkungan kerja yang positif adalah ….
a.
manajemen
sangat memperhatikan pegawai
b.
manajemen
bersifat otokrasi
c.
terdapat
kesempatan mengikuti pelatihan
d.
tingkat turnover pegawai yang kecil
Jawaban:
(b)
Manajemen
yang bersifat otokrasi dapat menyebabkan perlakuan yang sewanang-wenang
terhadap pegawai. Manajemen yang baik adalah manajamen yang bersifat
partisipatif. Penjelasan ada di buku Fraud
Examination, Bab 3, halaman 75.
4. Manakah
dari uraian berikut ini yang bukan merupakan cara untuk mengurangi kesempatan fraud secara proaktif?
a.
Mengidentifikasi
dan mengukur risiko fraud
b.
Melakukan
audit investigatif jika dibutuhkan
c.
Menerapkan
pengawasan secara luas oleh seluruh pegawai
d.
Pemeriksaan
independen oleh auditor internal dan auditor eksternal
Jawaban:
(b)
Audit
investigatif bukan cara untuk mengurangi kesempatan fraud, melainkan hanya cara
untuk menemukan pelaku fraud. Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab 3, halaman 75 s.d. 76: Assessing and Mitigating The Risk of Fraud.
5.
Penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar fraud
dideteksi oleh ….
a.
Auditor
Internal
b.
Auditor
Eksternal
c.
Pemilik
Perusahaan
d.
Manajemen
dan Pegawai
Jawaban:
(d)
Manajemen
dan pegawai adalah orang yang bekerja berdekatan dengan pelaku fraud sehingga
mereka dapat dengan mudah untuk mengetahui gejala-gejala adanya fraud.
Penjelasan ada di buku Fraud Examination,
Bab 3, halaman 76.
6.
Apa saja komponen
dari Fraud Element Triangle?
a. Preceived
Pressure, Rationalization, Perceived Opportunit
b. Theft
Act, Conversion, Concealment
c. Testimonial
Evidence, Physical Evidence, Documentary Evidence
d.
Preventive, Detective, Investigative
Jawaban:
(b)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 3,
halaman 81.
Chapter 4: Preventing Fraud
1. Berikut
adalah faktor untuk menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan saling
membantu, kecuali:
a.
Menerapkan
sistem pengendalian internal yang ketat
b.
Hanya
mempekerjakan pegawai yang jujur dan melakukan pelatihan tentang fraud
c.
Mencitakan
lingkungan kerja yang positif
d.
Menyediakan
Employee Assistance Program (EAP)
Jawaban:
(a)
Sistem
pengendalian internal yang ketat lebih bertujuan untuk mencegah fraud secara
memaksa, sehingga kurang efektif untuk mencitakan budaya kejujuran. Adapun tiga
faktor yang berkaitan dengan tujuan untuk menciptakan budaya kejujuran
, keterbukaan, dan saling membantu adalah jawaban b, c, dan d. Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 103.
2. Memiliki
tata kelola perusahaan yang baik, memiliki kebijakan terbuka dan akses yang
mudah, memiliki standar operasi dan personel yang positif merupakan ….
a.
Unsur
pengendalian internal
b.
Faktor-faktor
untuk mendeteksi fraud
c.
Faktor-faktor
untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif
d.
Elemen
kode etik peusahaan
Jawaban:
(c)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 106.
3. Kerangka
pengendalian internal menurut Committee
of Sponsoring Organizations (COSO) meliputi unsur berikut ini, kecuali:
a.
Lingkungan
pengendalian
b.
Informasi
dan komunikasi
c. Monitoring
d. Reporting
Jawaban:
(d)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 113.
4.
Berikut
adalah komponen dari unsur aktivitas pengendalian:
(i)
Pemisahan
fungsi
(ii)
Sistem
otorisasi
(iii)
Pengamanan
fisik
(iv)
Pemeriksaan
independen
(v)
Catatan
dan dokumentasi
Komponen aktivitas pengendalian
yang bersifat detektif adalah ….
a.
i dan ii
b.
ii dan iii
c.
iii dan iv
d.
iv dan v
Jawaban:
(d)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 113.
5. Berdasarkan
penelitian, whistle blowing system
dapat bekerja secara efektif jika memenuhi element berikut ini, kecuali:
a. Anonymity
b. Dependence
c. Accessibility
d. Follow
up
Jawaban:
(b)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 118.
6. Terdapat
dua macam komponen untuk mengurangi dan mencegah tercadinya fraud (fraud prevention), yaitu (i) menciptakan budaya kejujuran,
keterbukaan, dan saling membantu dan (ii) menghilangkan kesempatan untuk
berbuat fraud. Berikut adalah sub-komponen dari fraud prevention yang mencakup dua komponen tersebut adalah ….
a.
Memiliki
pengendalian internal yang baik
b.
Menciptakan
lingkungan kerja yang positif
c.
Menciptakan
hukuman bagi pelaku pelanggaran
d.
Melakukan
pengawasan terhadap pegawai
Jawaban:
(c)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 4,
halaman 120: Diagram Fraud Prevention.
Chapter 5: Recognizing the Symptoms of Fraud
1.
Berikut
ini mana yang bukan gejala dari terjadinya fraud?
a.
Kejanggalan
akuntansi
b.
Gaya hidup
pegawai yang modern
c.
Perilaku
yang tidak seperti biasanya
d.
Kelemahan
sistem pengendalian internal
Jawaban:
(b)
Gaya
hidup pegawai yang modern asalkan masih sesuai dengan batas kewajaran bukanlah
suatu gajala fraud. Gaya hidup yang mewah, royal, dan berlebihan dapat
dijadikan indikator gejala fraud. Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 5,
halaman 137.
2. Berikut
adalah gejala yang mungkin terjadi sebagai indikator adanya fraud pada ayat jurnal akuntansi,
kecuali ….
a.
Tidak
disertai dokumen pendukung
b.
Jumlahnya
tidak sama antara sisi debit dan sisi kreditnya
c.
Dibuat oleh
seseorang yang tidak memiliki wewenang membuat ayat jurnal
d.
Terdapat
ayat jurnal penyesuaian
Jawaban:
(d)
Ayat
jurnal penyesuaian dengan tujuan untuk mengoreksi kesalahan atas ayat jurnal
sebelumnya adalah hal yang wajar dan diperbolehkan. Jurnal penyesuaian yang
tanpa alasan yang benar atau tidak desertai dokumen pendukung dapat menjadi
gejala terjadinya fraud. Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab 5, halaman 141.
3. Hal yang
manakah yang bukan merupakan jenis kejanggalan dalam akuntansi (accounting anomalies)?
a.
Jurnal
pembelian persediaan secara kredit dilakukan dengan mendebit akun persediaan
b. Dokumen sumber tidak seperti biasanya
b. Dokumen sumber tidak seperti biasanya
c.
Terdapat
ayat jurnal yang tidak seimbang
d.
Jumlah rupiah
akun di buku besar tidak akurat
Jawaban:
(a)
Jurnal
pembelian persediaan memang dilakukan dengan mendebit akun persediaan dan mengkredit
akun utang usaha. Jawaban b, c, dan d dijelaskan di buku Fraud Examination, Bab 5, halaman 142: “Remember this..”
4. Segala
macam transaksi atau kejadian yang tidak sesuai dengan keadaan biasanya
merupakan gejala fraud dalam kelompok
….
a. Accounting
anomalies
b. Unususal
behavior
c. Analytical
anomalies
d. Internal
control wakness
Jawaban:
(c)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 5,
halaman 144.
5.
Manakah
pernyataan berikut ini yang salah terkait gejala perilaku yang tidak biasa
pelaku fraud?
a.
Tidak ada
perilaku yang secara khusus menunjukkan gejala fraud
b.
Pelaku fraud biasanya berubah menjadi defensif
dan argumentatif
c.
Pelaku fraud berperilaku tidak biasa karena
stress, takut, dan merasa berdosa
d.
Pelaku fraud biasanya suka merokok dengan
frekuensi yang sangat sering tidak seperti perokok pada umumnya
Jawaban:
(d)
Tingkat
keseringan merokok tidak dapat dijadikan gejala pelaku fraud. Hanya saja, perubahan perilaku seorang perokok yang
tiba-tiba meningkatkan frekuensi merokoknya, misalnya karena stress, dapat dijadikan gejala perubahan
perilaku pelaku fraud. Penjelasan ada
di buku Fraud Examination, Bab 5, halaman 149.
6. Alasan
mengapa seseorang biasanya ragu-ragu untuk melaporkan sesuatu hal yang diduga fraud adalah sebagai berikut, kecuali ….
a.
Loyalitas
pegawai terhadap perusahaan cukup besar
b.
Berpikir
bahwa mencurigai seseorang bukanlah hal yang baik
c.
Tidak
mudah untuk mengetahui secara pasti bahwa seseorang telah melakukan fraud
d.
Diintimidasi
oleh pelaku fraud
Jawaban:
(a)
Jika
seorang pegawai loyal terhadap perusahaan seharusnya ia berani melaporkan
gejala fraud yang sedang terjadi. Jawaban b, c, dan d dijelaskan di buku Fraud Examination, Bab 5, halaman 152 s.d. 153.
Chapter 6: Data-Driven Fraud Detection
1. Pernyataan
mengenai anomali dan fraud berikut adalah benar, kecuali:
a.
Anomali
terjadi karena disengaja
b.
Anomali
terjadi karena kelemahan kontrol
c.
Fraud ditutupi dengan cara menghilangkan atau memalsukan bukti transaksi
d.
Bukti fraud terdapat pada area data set yang
terbatas
Jawaban:
(a)
Anomali
terjadi karena tidak disengaja, biasanya disebabkan oleh lemahnya sistem
pengendalian. Penjelasan ada di buku Fraud
Examination, Bab 6, halaman 168.
2. Berikut ada;ah cara untuk memahami bisnis suatu perusahaan dalam
rangka mendeteksi fraud, kecuali ….
a.
Melakukan
kunjungan ke aktivitas bisnis perusahaan
b.
Menganalisa
laporan keuangan dan informasi akuntansi lainnya
c.
Mereview
proses dokumentasi
d.
Melakukan
opname fisik persediaan
Jawaban:
(d)
Opname
fisik persediaan adalah prosedur audit untuk membuktikan kebenaran pencataan
persediaan, kurang efektif untuk memahami proses bisnis perusahaan. Penjelasan
beberapa cara untuk menggali informasi tentang perusahaan ada di buku Fraud Examination, Bab 6, halaman 170.
3.
Berikut
adalah software database, kecuali:
a. Ms.
Access
b. IDEA
c. MySQL
d. Oracle
Jawaban:
(b)
IDEA
adalah software aplikasi analisis
data. Penjelasan ada di buku Fraud
Examination, Bab 6, halaman 171.
4. Cara untuk
melakukan analisis laporan keuangan dalam rangka mendapatkan gejala fraud adalah sebagai berikut, kecuali:
a.
Membandingkan
saldo akun dari periode ke periode
b.
Membuat
analisis vertikal dan horizontal
c.
Membandingkan
rasio keuangan dari waktu ke waktu
d.
Membuat
laporan keuangan proyeksi
Jawaban:
(d)
Laporan
keuangan proyeksi digunakan untuk meramalkan nilai perusahaan di masa depan,
tidak efektif utnuk tujuan mengungkap fraud.
Penjelasan ada di buku Fraud Examination,
Bab 6, halaman 184.
5.
Apakah
peran utama teknologi dalam rangka mendeteksi fraud secara proaktif?
a.
Mengenal
proses bisnis perusahaan
b.
Mengidentifikasi
jenis fraud yang mungkin terjadi
c.
Mengumpulkan
data dan menganalisis data
d.
Menindaklanjuti
gejala fraud
Jawaban:
(c)
Teknologi
berperan penting pada saat proses pengumpulan data dan analisis data.
Penjelasan ada di buku Fraud Examination,
Bab 6, halaman 170.
6.
Salah satu
software analisis data yang berbasis open
source adalah ….
a. ACL
Audit Analytics
b. CaseWare’s
IDEA
c. Picalo
d. Ms.
Office + Acctive Data
Jawaban:
(c)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab 6,
halaman 172.
Bab 14. Fraud Against Organizations: Corruption
1.
Berikut adalah
jenis fraud yang bersifat occupational
fraud, kecuali ….
a. Vendor
Fraud
b. Asset
Misappropriation
c. Corruption
d. Fraudulent
Statements
Jawaban:
(a)
Occupational fraud adalah fraud
yang berkaitan dengan posisi pelaku fraud
dalam pekerjaannya. Penjelasan ada di buku Fraud
Examination, Bab 14, halaman 505.
2.
Seorang
pegawai divisi pembelian yang menerima sejumlah imbalan berupa uang dari vendor walaupun ia tidak meminta dengan
sepengetahuan pemilik perusahaan ….
a.
Tidak
termasuk tindakan fraud
b.
Merupakan perbuatan
korupsi jenis penyuapan (bribery)
c.
Merupakan
perbuatan korupsi jenis extortion
d.
Merupakan
perbuatan korupsi jenis illegal
gratuities
Jawaban:
(a)
Apabila
pemberian imbalan tersebut diketahui (diijinkan) oleh pemilik perushaan, maka
tidak memenuhi unsur fraud korupsi. Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab
14, halaman 516.
3. Skema
penyuapan berupa pembayaran kickback biasanya
lebih mudah dilakukan oleh vendor terhadap ….
a.
Auditor
internal
b.
Penjaga
udang persediaan
c.
Pegawai
divisi pembelian
d.
Salesman
Jawaban:
(c)
Pembayaran
kickback bertujuan untuk mendapatkan
pegawai yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan overbilling. Oleh karena itu,
pegawai divisi pembelian paling rentan terhadap fraud dengan skema kickback. Penjelasan ada di buku Fraud Examination, Bab 14, halaman 516.
4.
Konflik
kepentingan dalam peruhahaan yang dapat menyebabkan fraud muncul karena ….
a.
Karyawan
memiliki saham perusahaan
b.
Seorang
manajer adalah pemilik perusahaan vendor
c.
Seorang
investor juga memiliki saham pada perusahaan yang lain
d.
Pemilik
perusahaan mempekerjakan anaknya di bagian akuntansi
Jawaban:
(b)
Konflik
kepentingan yang dapat menyebabkan fraud
adalah konflik kepentingan yang saling berlawanan dengan tujuan perusahaan.
Seorang manajer suatu perusahaan yang juga merupakan pemilik sebuah perusahaan vendor dapat dipastikan memiliki
kepentingan yang saling berlawanan. Penjelasan ada di buku Fraud Examination,
Bab 14, halaman 518.
5.
Jenis
korupsi yang sering terjadi dan sangat sulit terdeteksi adalah ….
a. Bribery
and conflict of interest
b. Conflict
of interest and extortion
c. Extortion
and Ilegal gratuities
d. Ilegal
gratuities and bribery
Jawaban:
(a)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab
14, halaman 520.
6. Seorang
pejabat pengadaan barang dan jasa di lingkungan permerintah yang dengan sengaja
meminta sejumlah imbalan uang kepada penyedia barang merupakan perbuatan
korupsi jenis ….
a. Conflict
of interest
b. Bribery
c. Ilegal
gratuities
d. Extortion
Jawaban:
(d)
Penjelasan
ada di buku Fraud Examination, Bab
14, halaman 520.
No comments
ruang diskusi: