Menu
Kelas Ekonomika

Metode Riset Eksperimen: Quasi Experimental Designs



Sebelum mengenal Quasi Experimental Design, ada baiknya kita mengetahui perihal mendasar tentang desain eksperimental. Desain eksperimental adalah keseluruhan tatanan kondisi untuk pengumpulan dan analisis data sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun desain penelitian antara lain tujuan penelitian, kompleksitas penelitian, kelayakan penelitian, waktu, dan dana yang tersedia. 

Adapun langkah-langkah untuk membentuk desain penelitian adalah:
  1.  Menentukan ujuan eksperimen.
  2.  Menentukan variabel yang akan dimanipulasi atau dikontrol selama eksperimen.
  3.  Menentukan variabel dependen yang akan diukur perubahannya sebagai akibat dari perubahan variabel independen.
  4.  Menentukan desain eksperimen yang tepat.

Desain eksperimen dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar:
  1. Desain Eksperimental Tulen (randomized experiment), bersifat: terdapat maipulasi, randomisasi, grup kontrol atau pengukuran digunakan berulang
  2. Desain Praeksperimen, bersifat: terdapat manipulasi, grup kontrol dan pengukuran digunakan berulang, randomisasi tidak digunakan.
  3. Desain eksperimental semu (Quasi Experimental Design), bersifat: peneliti tidak memiliki keleluasaan memanipulasi variabel independen, tidak ada randomisasi, tidak dilakukan pengukuran berulang.
  4. Desain Noneksperimental, bersifat: tidak satupun terdapat manipulasi, randomisasi, atau pengukuran berulang.

Desain Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Designs)

Desain eksperimental semu digunakan ketika desain eksperimen tulen tidak dapat digunakan. Desain ini melibatkan sebuah grup eksperimen dengan pengukuran berulang atau pemberlakuan grup kontrol yang tidak ekuivalen dengan grup eksperimen karena tidak adanya randomisasi sehingga lebih praktis dan menghemat sumber daya.

 a. Desain Runtut Waktu (Time Series)
  • Urutannya: pengukuran sebelum manipulasi, manipulasi, pengukuran setelah manipulasi
  • Tidak ada aturan baku berapa kali pengukuran harus dilakukan dan berapa lama intervalnya
  • Pengukuran berganda memiliki beberapa manfaat antara lain peneliti dapat mengestimasi pola variabilitas, peneliti dapat mengenali anvaman validitas internal, peneliti mempuyai keyakinan yang lebih besar bahwa hasil penelitian merupakan akibat manipulasi dan bukan fluktuasi acak, dan hasil penelitian menggambarkan tentang durasi efek manipulasi bisa bertahan.
  • Variabel independen dapat dimanipulasi oleh pihak selain peneliti sendiri.
  • Kelemahan desain runtut waktu antaralain: faktor historis, maturasi, regresi statistis, seleksi, mortalitas, dan instrumentasi.




 b. Desain Runtut Waktu dengan Grup Kontrol
  •  Pengembangan dari desain runtut waktu dengan menambahkan grup kontrol untuk mereduksi ancaman validitas internal.
  •  Hasil pengukuran grup eksperimen kemudian dibandingkan dengan hasil pengukuran grup kontrol.


c. Desain Grup Multipel dengan Manipulasi Bergantian
  •  Terdiri dari dua grup yang masing-masing mendapat manipulasi tetapi pada waktu yang berbeda sehingga masing-masing grup akan menjadi grup kontrol bagi grup lainnya.
  •  Ancaman faktor histori dapat ditekan


d.  Desain Runtut Waktu Manipulasi Negatif
  •  Terdapat satu grup yang dilakukan pengukuran sebelum manipulasi, pemberian manipulasi, pengukuran setelah manipulasi, pemberian manipulasi negatif, kemudian pengukuran setelah manipulasi negatif.
  •  Memiliki kelemahan ketika terdapat kasus efek manipulasi berjanga panjang atau tidak mudah dibalik seketika.
  •  Manipulasi negatif berpotensi melanggar etika yang merugikan subjek.



referensi: Nahartyo, Ertambang. 2013. Desain dan Implementasi Riset Eksperimen. Yogyakarta: UPP STIM YKPN