Menu
Kelas Ekonomika

Enam Prinsip Dalam Belajar Ekonomi Mikro Yang Terdapat dalam Kurva PPF

Untuk mempelajari ekonomi mikro, salah satu kurva yang wajib kita ketahui adalah kurva Production Possibility Frontier atau biasa disebut dengan kurva PPF.

Kurva PPF adalah kurva yang menunjukkan seluruh kombinasi barang yang (mungkin) dapat diproduksi dengan menggunakan sejumlah sumber daya produksi yang jumlahnya tetap. Perhatikan gambar berikut:
Pada contoh kurva PPF di atas, dapat diketahui bahwa suatu perusahaan dengan sumber daya produksi yang mereka miliki (jumlahnya tetap) dapat memproduksi makanan dan pakaian dengan kombinasi jumlah sepanjang garis kurva PPF tersebut. Jika perusahaan memutuskan ingin memproduksi 2 ribu unit Pakaian, maka pada saat yang bersamaan dia hanya dapat memproduksi Makanan sebanyak 12 ribu unit (sebagaimana ditunjukkan pada titik C). Apabila perusahaan ingin menambah jumlah produksi Pakaian menjadi 5 ribu unit, artinya dia harus rela untuk tidak memproduksi Makanan (sebagaimana ditunjukkan pada titik F).

Dari kurva PPF tersebut, dapat disimpulkan enam prinsip yang biasa terjadi dalam ekonomi mikro. Enam prinsip tersebut adalah;
  1. Sumber daya produksi jumlahnya terbatas. Dengan jumlah sumber daya yang saat ini dimiliki oleh perusahaan, tidak mungkin untuk memproduksi Pakaian dan Makanan di luar garis kurva PPF. Misalnya, perusahaan tidak dapat memproduksi 12 ribu unit Makanan dan 4 ribu unit Pakaian (titik G).
  2. Keterbatasan sumber daya akan mempengaruhi opportunity cost. Jika perusahaan akan meningkatkan jumlah produksi Pakaian, dia harus menurunkan jumlah produksi Makanan. Harus ada yang dikorbankan. Pada kurva PPF di atas, jika perusahaan akan menambah jumlah peroduksi Makanan dari 2 ribu unit menjadi 3 ribu unit, maka dia harus menurunkan jumlah produksi Makanan dari 12 ribu unit menjad 9 ribu unit.
  3. Opportunity cost meningkat.  Pertambahan jumlah produksi suatu barang yang semakin besar, akan menyebabkan peningkatkan pada opportunity cost juga. Perhatikan kurva PPF tersebut di atas. Pada saat perusahaan akan meningkatkan produksi Pakaian dari 0 menjadi seribu unit, maka dia harus mengorbankan (mengurangi) produksi Makanan sebesar seribu unit (dari 15 ribu menjadi 14 ribu). Kemudian, jika perusahaan akan meningkatkan produksi Pakaian dari seribu menjadi 2 ribu, maka dia harus mengurangi jumlah produksi Makanan sebesar 2 ribu (dari 14 ribu menjadi 12 ribu). Lebih lanjut, jika perusahaan akan meningkatkan jumlah produksi Pakaian dari 2 ribu menjadi 3 ribu, maka perusahaan harus mengurangi jumlah produksi Makanan sebesar 3 ribu (dari 12 ribu menjadi 9 ribu). Pengurangan jumlah produksi Makanan  yang selalu meningkat seiring penambahan jumlah produksi Pakaian ini menunjukkan opportunity cost yang meningkat.
  4. Insentif itu penting. Pada saat mengambil keputusan ekonomi, orang pasti akan selalu mempertimbangkan besarnya manfaat marginal dan biaya marginal. Orang akan mengambil keputusan jika manfaat marginal yang diterima adalah lebih besar dari biaya marginal yang dikeluarkan. Misalnya, asumsikan bahwa harga satu unit Pakaian sama dengan harga satu unit Makanan. Dalam asumsi tersebut, semua orang akan baik-baik saja untuk saling menukarkan Pakaian dan Makanan dalam rasio 1:1. Namun, hal berbeda akan terjadi jika suatu saat pamanmu yang kaya raya menawarkan kamu untuk membayar pakaian yang akan kamu beli sebesar setengah harganya. Dengan kata lain, kamu hanya harus membayar setengah harga. Dalam kondisi ini, tentu kamu akan memilih untuk membeli Pakaian lebih banyak dari pada membeli Makanan. Karena untuk mendapatkan 1 unit Pakaian, kamu hanya butuh mengorbankan 1/2 unit Makanan.
  5. Inefisiensi mempengaruhi biaya riil. Jika perusahaan memproduksi Makanan dan Pakaian dalam jumlah di bawah kurva PPF, maka terjadi inefisiensi penggunaan sumber daya. Misalnya perusahaan memutuskan untuk memproduksi Makanan sebanyak 5 ribu unit dan Pakaian sebanyak 3 ribu unit, maka terjadi inefisiensi penggunaan sumber daya karena sebenarnya pada saat memproduksi 5 ribu unit Makanan, perusahaan dapat memproduksi Pakaian sebanyak 4 ribu unit. Atau sebaliknya, pada saat perusahaan akan memproduksi Pakaian sebanyak 3 ribu unit, sebenarnya dia dapat memproduksi Makanan sebanyak 9 ribu unit.
  6. Pasar yang berjalan dengan baik adalah syarat yang penting. Sebagian besar transaksi ekonomi terjadi di pasar. Oleh karena itu, kondisi pasar harus berjalan dengan baik agar transaksi antara penjual dan pembeli juga berjalan dengan lancar. Jika terjadi hambatan dalam pasar, akan menimbulkan penambahan biaya yang dapat mempengaruhi produksi barang.
Demikian beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam mempelajari kurva PPF. 

No comments

ruang diskusi: