Menu
Kelas Ekonomika

Konsep Utama Ekonomika

Pernah saya bertanya:

"ngapain sih belajar ekonomi, Gak penting banget sih, kan sudah ada ilmu matetmatik, itung-itungan, kalau cuma ngitung duit kan gampang, gak usah belajar ilmu ekonomi segala"

Lambat laun saya sadar sendiri. Bahwa matematika saja tidak cukup. Perlu berbagai macam pertimbangan untuk mengetahui bahwa manusia hidup pasti menerapkan ilmu ekonomi, setidaknya prinsip ekonomi lah.

Bahkan kakek dan nenek moyang kita pun, sadar atau tidak sadar, pasti menerapkan prinsip ekonomi dalam menjalani hidupnya. Dari zaman manusia purba yang hanya bergantung pada alam dalam memenuhi kebutuhan makannya, sampai sekarang zaman manusia modern dapat menciptakan segala macam alat pemuas kebutuhan hidup, tidak hanya makanan, namun hingga pada kebutuhan akan informasi dan teknologi.

Baiklah, mari kita bahas apa itu ilmu ekonomi dan apa saja yang berkaitan dengan ilmu ekonomi.

Ekonomika adalah adalah bidang studi yang mempelajari bagaimana masyarakat menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi barang dan jasa yang bernilai guna untuk kemudian didistribusikan kepada individu lainnya (Samuelson dan Nordhaus, 2010). Jika kita perhatikan definisi tersebut, dapat kita rasakan bahwa permasalahan utama dalam ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan efisiensi (efficiency). Coba bayangkan jika sumber daya yang terdapat di dunia ini serba tidak terbatas dan setiap apa yang manusia inginkan pasti dapat terpenuhi? Apa yang akan terjadi? Maka tidak akan ada kegiatan produksi, tidak akan ada kegiatan bisnis, pemerintah tidak akan pusing-pusing memikirkan penerimaan pajak, tidak akan ada pasar, tidak akan ada kegiatan ekonomi lainnya. Namun, itu semua hanya akan terjadi di surga kelak, tidak akan pernah terjadi di dunia yang serba terbatas ini. Dunia in adalah penuh dengan kelangkaan barang. Oleh sebab itu, dunia ini dapat disebut penuh dengan barang ekonomi (economics goods).

Selanjutnya, kelangkaan ini ditandingkan dengan keinginan manusia yang tidak terbatas. Selama masih bernafas, manusia akan selalu membutuhkan barang atau jasa, entah apapun itu bentuknya. Seorang bayi butuh makanan khusus bayi yang lembut dan bergizi tinggi. Jika ibunya tidak memiliki waktu sepanjang hari untuk bersamanya, ia akan membutuhkan jasa seorang pengasuh bayi. Hingga pada usia dewasa dan menua, manusia akan selalu membutuhkan barang dan jasa. Materi dan sumber daya yang ada di bumi jumlahnya tidak pernah bertambah, sedangkan jumlah manusia dari tahun ke tahun jumlahnya selalu meningkat menurut deret ukur.

Oleh karena itu, efisiensi penggunaan sumber daya menjadi isu yang sangat penting guna mewujudkan kepuasan yang optimal dalam rangka memenui kebutuhan hidup dalam masyarakat. Di sini peran ilmu ekonomi, layak disebut ekonomika, memiliki kontribusi yang vital untuk menganalisis permasalah tersebut.

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

Di masa sekarang, ahli ekonomi membedakan ekonomi menjadi dua bagian besar, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Keduanya dibedakan berdasarkan luasnya ruang lingkup dari objek yang dipelajari. Ekonomi mikro adalah perilaku ekonomi dalam lingkuo individu yang meliputi pasar, perusahaan, dan rumah tangga. Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi dalam lingkup individu yang meliputi pasar, perusahaan, dan rumah tangga disebut ekonomika mikro. Adam Smith sering dianggap sebagai Bapak Ekonomi Mikro karena beliau fokus mempelajari tingkah laku individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai kegiatan individu atau komunitas dalam rangka memenuhi kebutuhannya dengan sumber daya yang terbatas.



Cabang ilmu ekonomi yang kedua disebut Ekonomika Makro. Sesuai dengan namanya, Ekonomika Makro mempelajari tingkah laku ekonomi manusia dalam ruang lingkup yang lebih luas. Bahkan sampai pada tahun 1936, ketika John Maynard Keynes menerbitkan tulisan "General Theory of Employment, Interest and Money", istilah Ekonomi Makro belum dikenal. Pada saat krisis ekonomi di Inggris dan Amerika tiba pada tahun 1930an, yang menyebabkan lebih dari seperempat karyawan di AS dipecat, teori baru Keynes tersebut menyebutkan istilah siklus bisnis, tingkat pengangguran yang tinggi dan tingkat inflasi yang tinggi. Saat ini, ekonomika makro mempelajari area yang lebih luas seperti bagaimana cara menghitung total konsumsi dan total investasi, bagaimana bank sentral mengelola uang dan suku bunga, penyebab krisis keuangan internasional, dan mengapa beberapa negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi sedangkan negara lainnya mengalami kemunduran.

Logika Ekonomika

Sama seperti ilmu sains, ekonomika juga berlandaskan logika untuk mempelajarinya. Kehidupan ekonomi penuh dengan komplikasi yang rumit meliputi kegiatan jual beli, investasi, jaminan, saling mempengaruhi, dan lainnya. Ahli ekonomi memerlukan pendekatan ilmiah untuk menganalisis permaslahan yang muncul dalam kehidupan ekonomi tersebut. Oleh karena itu, data statistik dan catatan sejarah merupakan alat yang penting bagi ahli ekonomi. Data inflasi dari tahun ke tahun, data krisis, jumlah output, tingkat pengangguran, jumlah penduduk, dan lainnya adalah data yang sangat dibutuhkan. Sebagai tambahan, ahli ekonomi juga mengkombinasikan berbagai bidag keilmuan lainnya seperti matematika dan statistika, sehingga sering disebut ekonometrika.

Untuk melakukan pendekatan ilmiah, para ahli ekonomi harus memperhatikan kegagalan logika (logical fallacy) yang sering dihadapi dalam dunia ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa kegagalan logika yang harus diwaspadai.
  1. The post hoc fallacy, kegagalan logika ini muncul ketika kita berasumsi bahwa hanya karena sesuatu terjadi lebih dahulu dari kejadian yang lain, maka kejadian tersebut dianggap sebagai penyebab kejadian setelahnya.
  2. Failure to hold other things constant, kegagalan logika ini terjadi menganggap bahwa faktor lain selain yang sedang dianalisis adalah konstan. Banyak sekali variabel yang harus dipertimbangkan dalam menganalisis kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, penyederhanan dan pembatasan variabel harus dilakukan. Kesimpulan yang diambil pun harus mempertimbangkan bahwa variabel lain dianggap konstan. Jika gagal mempertahankan asumsi tersebut, kesimpulan bisa menjadi bias. Dalam bahasa ekonomi, hal ini biasa disebut "ceteris paribus" , yang artinya faktor lain di luar model dianggap konstan.
  3. The fallacy of composition, apa yang terjadi pada suatu bagian tidak berarti pula berlaku pada bagian yang lebih besar, begitu pula sebaliknya. Jika kita mengasumsikan bahwa apa yang berlaku pada suatu bagian kecil juga berlaku pada bagian keseluruhan, maka kita telah melakukan kegagal logika jenis ini.
Input dan Output

Input adalah komoditi atau jasa yang digunakan untuk memproduksi  barang atau jasa yang dapat digunakan oleh individu pengguna akhir. Istilah lain untuk input adalah faktor produksi. Ada tiga jenis kategori dari faktor produksi yaitu: tanah, tenaga kerja, dan modal.

Sedangkan output adalah barang dan jasa yang dapat digunakan yang dihasilkan dari proses produksi untuk dikonsumsi atau diguakan untuk proses produksi selanjutnya.

1 comment

  1. terimakasih materinya, sangat membantu saya untuk belajar elokomi.

    ReplyDelete

ruang diskusi: