Analisis Kasus Olympus - Kelas Ekonomika

Post Top Ad

Wednesday, February 19, 2020

Analisis Kasus Olympus

Profile Singkat Perusahaan
Olympus didirikan pada tanggal 12 Oktober 1919 oleh Takeshi Yamashita dengan spesialisasi produksi termometer dan mikroskop. Kemudian, sekarang Olympus dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kamera dan alat kesehatan. Pada tahun 1980, Olympus dipimpin oleh Toshiro Shimoyama sebagai presiden dan CEO yang menetapkan kebijakan untuk melakukan investasi yang agresif dibawah Departemen Akuntansi yang dipimpin oleh Hideo Yamada yang dibantu oleh Hisashi Mori. Kemudian pada tahun 2007, Olynpus menunjuk seorang berkewarganegaraan Inggris, Michael C. Woodford, sebagai CEO. Keempatt orang ini, Shimoyama, Yamada,  Mori dan Woodford  adalah orang-orang yang terkait dengan skandal Olympus yang akan dibahas pada pembahasan di bawah ini.
Kasus Apa yang telah terjadi?
Kasus yang terjadi pada perushaan Olympus adalah kasus Financial Statement Fraud. Telah terbukti bahwa manajemen Olympus membuat laporan keuangan yang berisi informasi yang tidak mencerminkan kondisi keuangan sesungguhnya. Olympus berusaha menutupi kerugian investasi yang dilakukannya sedemikian rupa sehingga laporan keuangan tidak menampilkan informasi kerugian tersebut.
Mengapa dan Bagaimana kasus Olympus terjadi?
Kasus Olympus dilatarbelakangi oleh kejadian inflasi harga saham yang melanda dunia hingga pada tahun 1985 Shimoyama bersama dengan Yamada dan Mori menerapkan strategi investasi spekulatif untuk mengatasi masalah inflasi harga saham tersebut. Namun ketika inflasi harga saham telah berhenti, Olympus mengalami kerugian sebesar US $730 juta. Untuk menutupi kerugian dari kegagalan investasinya tersebut, Olympus melakukan manuver akuntansi. Alih-alih mencatatkan sebagai kerugian investasi, Olympus melakukan pencatatan kerugian tersebut sebagai biaya-biaya lain yang terlihat wajar dalam kegiatan operasional perusahaan.
Tidak sampai di sini, Olympus terus melakukan kegiatan investasi berisiko tinggi diperusahaan sekuritas selama kurang lebih 20 tahun. Puncaknya, pada tahun 2008, Olympus melakukan akuisisi terhadap produsen peralatan medis asal Inggris, Gyrus, dengan nilai US $2,2 miliar atau setara dengan Rp18,7 triliun. Transaksi tidak wajar ini terdiri dari biaya-biaya yang tidak wajar pula seperti biaya konsultan yang mencapai Rp5,83 triliun dan pembayaran kepada tiga perusahaan investasi sebesar Rp6,57 tiriliun.
Woodford yang pada saat itu menjabat sebagai CEO mulai mempertanyakan kejanggalan yang terjadi pada perusahaan. Kecurigaan ini malah menyebabkan Woodford di pecat dari Olympus. Tidak hanya Woodford, auditor independen Olympus, KPMG, juga tidak menyetujui kebijakan pencatatan akuntansi atas aktivitas M&A yang dilakukan oleh Yamada dan Mori tersebut. Hingga pada akhirnya, guna tetap menjaga kelancaran rencana Yamada dan Mori, KPMG digantikan oleh Ernst & Young (EY). Entah bagaimana caranya, Yamada dan Mori berhasil meyakinkan EY untuk menyetujui pencatatan goodwill dari akuisisi Gyrus sebesar US $177 juta.
Woodford tidak diam begitu saja. Dia menjadi seorang whistleblower atas skandal Olympus. Kasus ini mulai terkuak pada saat FACTA, sebuah majalah keuangan di Jepang, pada tanggal 15 Juli 2011 memuat suatu artikel yang juga mempertanyakan kejanggalan aktivitas merger and acquisition (M&A) yang dilakukan oleh Olympus terhadap Gyrus. Hingga pada akhirnya Olympus membentuk tim investigasi. Hasilnya, pada bulan Februari 2012, sebanyak enam orang yaitu Tyushi Kikuwa (mantan chairman Olympus), Mori, Yamada, dan tiga orang konsultan ditetapkan sebagai terdakwa dengan hukuman 10 tahun penjara atau denda sebesar US $125.000. Selain itu, perusahaan Olympus juga dijatuhi hukuman denda sebesar US $1.2 juta atas pemalsuan laporan keuangan.
Apakah auditor gagal menjalankan peran yang seharusnya dalam mendeteksi fraud?
Seperti perusahaan lainnya, terdapat dua macam auditor di Olympus: auditor internal dan auditor eksternal. Auditor internal bertanggung jawab untuk mengawasi dan memberikan jaminan bahwa pihak eksekutif perusahaan seperti manajemen keuangan, mananjemen risiko, dan tingkatan manajemen eksekutif lainnya serta tata kelola perusahaan dan proses pengendalian internal telah berjalan dengan sebagaimana mestinya. Seorang auditor internal juga memiliki tanggung jawab untuk dapat mendeteksi terjadinya fraud di dalam perusahaan. Auditor internal juga berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua lini di dalam perusahaan dan hasil pemeriksaannya dapat dijadikan bahan untuk melakukan reviu dan perbaikan kinerja perusahaan.
Sedikit berbeda dengan auditor internal, auditor eksternal bersifat lebih independen terhadap perusahaan sehingga sering disebut sebagai auditor independen.   Tanggung jawab auditor independen adalah untuk merencanakan dan melakukan audit untuk mendapatkan keyakinan yang memadai untuk menjamin bahwa laporan keuangan perusahaan telah bebas dari salah saji yang material baik yang disebabkan oleh fraud maupun error. Sampai dengan tahun 2009, KPMG ditunjuk sebagai auditor eksternal perusahaan sebelum digantikan oleh EY.
Dalam kasus Olympus ini, auditor internal bukan hanya gagal dalam mendeteksi fraud, mereka malah terlibat secara sengaja dalam menutupi tindakan kecurangan laporan keuangan yang dilakukan oleh top manajemen. Hideo Yamada, salah satu auditing officer, terlibat aktif dalam menyembunyikan praktek investasi abal-abal yang dilakukan oleh perusahaan.
Lain halnya dengan auditor eksternal. Tim investigsi kasus Olympus menyatakan KPMG dan EY tidak bersalah atas kasus Olympus sebagaimana pemberitaan Reuters pada tanggal 16 Januari 2012 sebagai berikut:
“TOKYO (Reuters) — An unofficial panel of experts cleared the global accounting groups KPMG and Ernst & Young of any responsibility for a $1.7 billion accounting fraud at the Olympus Corporation on Tuesday, though the role of the firms remained under official review.
The scandal, one of corporate Japan’s worst, had raised questions over the role of the two audit firms, which signed off on company accounts before the 13-year fraud finally surfaced in October.
But the panel of lawyers set up by Olympus to look at the role of auditors said in a report on Tuesday that internal auditors were to blame, saying five of them, former and current, were responsible for 8.4 billion yen ($109 million) in damages.”
Walaupun sebelum tahun 2009 KPMG tidak pernah mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh Olympus, namun KPMG dapat mengetahui praktek yang salah dalam pencatatan M&A Olympus atas Gyrus. KPMG diberhentikan dari kontrak sebagai auditor eksternal Olympus dan digantikan oleh EY. Namun, belum berakhir masa kontraknya dengan Olympus, EY juga akhirnya mengundurkan diri sebagai auditor eksternal setelah mereka mengetahui adanya kecurangan yang dilaporkan oleh Woodford.
Perlu diketahui bahwa tugas auditor eksternal terbatas pada tujuan dan ruang lingkup audit yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Artinya, ruang lingkup audit seorang auditor eksternal juga terbatas pada informasi yang disediakan oleh perusahaan. Apabila pihak manajemen sedemikian rupa sehingga mampu mengelabuhi dan menutupi informasi yang secara signifikan berkaitan erat dengan kasus fraud dan radar auditor eksternal tidak mampu mendeteksi kecurangan tersebut, maka auditor eksternal tidak dapat dianggap gagal atau telah melakukan kesalahan audit jika perencanaan dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor eksternal telah sesuai dengan standar audit.

Referensi

  • Admin pcoabus.org. 1972. Responsibilities and Functions of the Independent Auditor. (Online). https://pcaobus.org/Standards/Auditing/Pages/AU110.aspx diakses pada tanggal 14 September 2017.
  • Elam, Dennis; Madrigal Marion; Jackson, Maura. 2014. Olympus Imaging Fraud Scandal: A Case Study. Texas: American Journal of Buiness Education. 
  • Frendy; Dan, HU. Japanese Stock Market Reaction to the Announcements of News Affecting Auditors’ Reputation: The Case of Olympus Fraud. Nagoya University. 
  • Redaksi Detik Finance. 2011. Skandal Penipuan Korporasi Terbesar Jeang Oleh Olympus. (Online). https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/1763010/skandal-penipuan-korporasi-terbesar-jepang-oleh-olympus diakses tanggal 14 September 2017. 
  • Redaksi Reuters. 2012. Panel Clears Accounting Firms in Olympus Fraud. (Online).http://www.nytimes.com/2012/01/17/business/olympus-panel-clears-kpmg-and-ernst-young-in-fraud.html diakses tanggal 14 September 2017. 
  • User Slideshare. 2013. The Olympus Scandal. (Online). https://www.slideshare.net/king1485/the-olympus-scandal-27514310 diakses tanggal 14 September 2017.

No comments:

Post a Comment

ruang diskusi:

Post Top Ad