Analisis Bisnis adalah evaluasi prospek dan risiko perusahaan dengan tujuan untuk menentukan keputusan-keputusan penting perusahaan yang mencakup penilaian kekayaan dan utang, penilaian risiko kredit, perencanaan penerimaan pendapatan, pegujian audit, negoisasi atas kompensasi, dan lain sebagainya.
Tipe-tipe Analisis Bisnis
1. Analisis kredit
Terdapat dua macam kreditur.
- Trade Creditors yaitu kreditur yang memberikan pinjaman dalam rangka penyedian barang atau jasa untuk perdagangan dalam jangka pendek (30 s.d. 60 hari). Biasanya terdapat diskon pembayaran jika utang dibayarkan lebih awal. Utang dagang semacam ini tidak memiliki bunga eksplisit karena kreditur hanya mengambil untung dari margin penjualan barang atau jasa.
- Nontrade Creditors yaitu kreditur yang meminjamkan dana kepada perusaahaan untuk keperluan pendanaan perusahaan dengan perjanjian akan dikembalikan pada waktu yang jelas dengan tingkat bunga tertentu baik eksplisit maupun implisit. Nontrade credit biasanya memiliki bukti tertulis dan dapat berupa jangka pendek maupun jangka panjang.
Maka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya, kreditur harus melakukan analisis kredit sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman.
Analisis kredit lebih memperhatikan sisi risiko daripada sisi potensial sehingga analisis terhadap likuiditas dan solvabilitas perusahaan adalah hal yang penting. Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dalam jangka pendek membayar utangnya. Sedangkan solvabilitas adalah tingkat kelangsungan hidup dan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjangnya yang bergantung kepada kemampuan mengahasilkan untung dalam jangka panjang dan struktur modalnya.
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas menyediakan dana untuk perusahaan dan berhak menerima pengembalian atas risiko dan penerimaan atas kepemilikan. Investor ekuitas adalah penyedia dana utama perusahaan yang merupakan benteng perlindungan dari bentuk pendanaan lainnya. Artinya, hak klaim investor ekuitas terhadap perusahaan adalah setelah hak klaim para kreditur sehingga sering disebut sebagai pemegang ”residual interest”. Tidak seperti kreditur, investor ekuitas sangat terpengaruh oleh kondisi perusahaan baik pada saat untung maupun pada saat rugi atau menanggung risiko bisnis lainnya. Oleh karena itu, analisis yang mendalam dan komprehensif perlu dilakukan oleh para investor ekuitas dalam menentukan keputusan investasinya.
Ada tiga macam analasisi dalam strategi berinvestasi, yaitu:
- Technical Analysis, dilakukan dengan cara mencari pola harga saham dan volume saham di masa lalu untuk memprediksi pergerakannya di masa yang akan datang.
- Fundamental analysis, dilaukan denngan menentukan nilai perusahaan dengan menganalisa faktor-faktor penting di dalam perekonomian, industri, dan perusahaan itu sendiri. Analisis yang paling utama dalam fundamental analysis adalah analisis terhadap posisi dan performa keuangan perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental ini adalah menentukan nilai intrinsik (intrinsic value) perusahaan, disebut juga nilai fundamental (fundamental value). Nilai intrinsik tidak ditentukan berdasarkan nilai pasar saham perusahaan, melainkan berdasarakan analisis yang mendalam terhadap cash flow dan risiko yang dimiliki oleh perusahaan. Strategi analisis fundamental adalah membeli saham apabila nilai intrinsik perushaan lebih besar dari nilai pasar sahamnya, menjual saham apabila nilai intrinsik lebih kecil dari nilai pasar sahamnya, dan menahan saham pada saat nilai intrinsik sama dengan nilai pasar sahamnya. Nilai intrinsik dapat dijadikan dasar untuk melakukan investasi, penawaran saham perdana, penempatan pribadi dari ekuitas, merger dan akuisisi, dan pembelian atau penjualan perusahaan.
- Gabungan Technical Analysis dan Fundamental Analysis
Kegunaan Analisis Bisnis Lainnya
1. Kegunaan bagi manajer
Bagi manajer, analisis bisnis melalui laporan keuangan dapat digunakan untuk perubahan yang strategis dalam aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan. Manajer juga dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan-perusahaan pesaing untuk mengetahui profitabilitas dan risiko perusahaan pesaing. Selain itu, analisis juga dapat digunakan untuk perbandingan internal perusahaan misalnya untuk menganalisa kelemahan dan keunggulan perusahaan.
2. Merger, Akuisisi, dan Pelepasan
Analisis bisnis selalu dilakukan pada saat terjadi perubahan operasi perusahaan baik merger, akuisisi, pelepasan, maupun perputaran komposisi perusahaan. Para investor berkepentingan untuk menilai target potensial dan nilainya, sedangkan para analis sekuritas berkepentingan untuk mengetahui apakah perubahan operasional perusahaan tersebut memberikan nilai tambah atau tidak.
3. Kegunaan bagi manajemen keuangan
Manajer keuangan harus mengevaluasi keputusan pendanaan dan kebijakan pembagian dividens terhadap nilai perusahaan.
4. Kegunaan bagi direktur
Direktur betanggungjawab kepada para pemegang saham. Tugas direktur adalah mengatur aktivitas perusahaan. Melalui analisis bisnis dan laporan keuangan, seorang direktur dapat mengawasi perusahaan.
5. Regulator
Misalnya dalam rangka pemenuhan kewajiban perpajakan.
6. Serikat Pekerja
Para pekerja berkepentingan terhadap perusahaan misalnya dalam hal negoisiasi terkait kesejahteraan pekerja.
7. Para pelanggan.
Teknik analisis dapat dijadikan alat bantu oleh pelanggan untuk mengetahui keberlangsungan supply barang dan jasa melalui transaksi yang saling menguntungkan.
Komponen Analisis Bisnis
Analisis lingkungan bisnis digunakan untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi dan industri perusahaan yang mencakup analisis terhadap produk, tenaga kerja, dan pasar modal dalam kaitannya dengan keadaan ekonomi dan peraturan pemerintah. Sedangkan analisis strategi bisnis digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai kelemahan dan keunggulan perusahaan dalam kompetisi saat menghadapi tantangan dan hambatan. Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri dari dua jenis:
- Analisis industri, yaitu analisis terhadap para kompetitor dalam bidang industri yang sama untuk bersaing dalam mendapatkan konsumen dan supplier. Analisis Industri menilai prospek industri dan tingkat kompetisi yang akan dihadapi oleh perusahaan.
- Analisis strategi, adalah evaluasi terhadap keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilannya dalam memenangkan kompetisi. Analisis strategi membutuhkan penelitian yang mendalam untuk menentukan strategi yang kompetitif terkait bauran produk dan struktur biaya.
Analisis akuntansi adalah proses evaluasi untuk mengetahui seberapa luas informasi akuntansi perusahaan mencerminkan keadaan ekonomi yang sesungguhnya. Analisis ini dapat dilakukan dengan cara mempelajari transaksi dan kejadian, menilai kebijakan akuntansi di dalam laporan keuangan, dan menyesuaikan laporan keuangan sehingga lebih mencerminkan keadaan ekonomi yang sebenarnya dan memungkinkan untuk dianalisis. Analisis akuntansi mencakup evaluasi terhadap kualitas pendapatan perusahaan atau kualitas akuntansi perusahaan yang memperhatikan faktor-faktor seperti jenis bisnis perusahaan, kebijakan akuntansi, kualitas dan kuantitas informasi yang diungkapkan, reputasi dan kinerja manajemen, kesempatan berkarir dan insentif yang diberikan kepada manajemen pendapatan. Analisis akuntansi memiliki masalah karena keterbatasan dalam akuntansi, yaitu:
- Masalah Keterbandingan, muncul ketika beberapa perusahaan menerapkan perlakuan akuntansi yang berbeda-beda untuk jenis transaksi dan kejadian yang sama dan perubahan kebijakan akuntansi dari waktu ke waktu.
- Distorsi Akuntansi, muncul karena perbedaan kebijakan dan ketidaktepatan dalam menerapkan prinsip akuntansi sehingga dapat menyebabkan penyimpangan informasi di dalam laporan keuangan. Setidaknya ada tiga penyebab munsulnya distorsi akuntansi:
- Kesalahan manajer dalam melakukan estimasi
- Manajer sengaja menggunakan kebijakan akuntansi untuk memanipulasi (window dressing) laporan keuangan
- Kegagalan standar akuntansi untuk mencerminkan keadaan ekonomi yang sebenarnya
Analisis Keuangan menggunakan laporan keuangan untuk menganalisis kinerja dan posisi keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa yang akan datang. Analisis keuangan terdiri dari tiga macam:
- Analisis profitabilitas, adalah evaluasi tingkat pengembalian (pendapatan) perusahaan dari investasi yang dilakukannya. Ada dua macam sumber pendapatan perusahaan yaitu margin (selisih penjulan dan biaya) dan turnover (utilisasi modal).
- Analisis risiko, adalah evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya.
- Analisis arus kas, adalah evaluasi terhadap bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan uangnya.
Analisis prospektif adalah peramalan terhadap hasil yang akan diperoleh perusahaan di masa yang akan datang, dapat berupa pendapatan, arus kas, atau keduanya. Analisis prospektif dilakukan berdasarkan analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis lingkungan bisnis dan strategi. Output dari analisis prospektif adalah nilai perusahaan.
Penilaian adalah tujuan utama dari berbagai macam analisis bisnis. Untuk menentukan nilai perusahaan, para analis harus memilih model analisis dan menentukan biaya modal perusahaan (cost of capital)
Laporan Keuangan – Dasar Analisis
Sebelum membahas lebih dalam mengenai laporan keuangan, ada baiknya untuk memahami aktivitas bisnis. Terdapat empat macam aktivitas bisnis, yaitu:
- Aktivitas Perencanaan, adalah kegiatan perencanaan strategi dan taktik perusahaan untuk mencapai tujuan. Informasi mengenai rencana bisnis perusahaan biasanya terdapat di dalam laporan keuangan, siaran pers, media masa, ataupun surat kepada para pemegang saham dan hasil diskusi dan analisis manajemen.
- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas untuk mendapatkan dana guna membiayai kebutuhan perusahaan yang berasal dari penjualan saham maupun penerbitan surat utang.
- Aktivitas Investasi, adalah aktivitas memperoleh dan memelihara investasi baik untuk tujuan menjual barang atau menyediakan jasa maupun untuk tujuan investasi kelebihan kas yang tidak terpakai.
- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas perusahaan selain aktivitas pendanaan dan investasi. Aktivitas operasi merupakan aktivitas utama perusahaan dalam rangka mendapatkan pendapatannya.
Laporan Keuangan Mencerminkan Aktivitas Bisnis
Terdapat setidaknya empat jenis laporan keuangan, yaitu:
1. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Akun-akun dalam neraca memenuhi persamaan akuntansi sebagai berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan yang merupakan investasi yang akan mengasilkan pendapatan di masa depan melalui aktivitas operasi. Liabilitas adalah dana yang diperoleh dari kreditur dan merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya atau dengan kata lain merupakan klaim kreditur terhadap asset. Sedangkan ekuitas adalah dana yang diinvestasikan yang brasal dari pemilik dan akumulasi pendapatan setelah dikurangi distribusi kepada pemilik sejak
perusahaan didirikan.
Aset dan liabilitas dapat dibedakan menjadi lancer dan tidak lancer. Aset lancar adalah aset yang dapat dikonversi menjadi kas atau digunakan untuk operasi dalam jangka waktu satu tahun atau dalam siklus operasi, mana yang lebih panjang. Liabilitas lancer adalah kewajiban perusahaan yang diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi perusahaan, mana yang lebih panjang. Selisih antara aset lancar dan liabilitas lancar disebut working capital.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Laporan laba rugi mencakup informasi tentang pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas mengidentifikasi perubahan dalam klaim pemilik perusahaan (pemegang saham) terhadap aset.
4. Laporan Arus Kas
Karena akuntansi berbasis akrual berbeda dengan akuntansi berbasis kas, laba atau rugi di dalam laporan laba rugi tidak mencerminkan nilai arus kas bersih. Oleh karena informasi arus kas masuk dan keluar merupakan hal yang penting untuk pengambilan keputusan bisnis, maka perlu disusun laporan arus kas. Lapora arus kas menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Keempat jenis laporan keuangan tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Selain laporan keuangan, ada beberapa informasi tambahan yang dapat dijadikan bahan untuk melakukan analisis bisnis, yaitu:
- Analisis dan Diskusi Manajemen
- Laporan Manajemen
- Laporan Auditor
- Catatan Penjelas
- Informasi Pendukung
- Proxy Statements
Preview Analisis Laporan Keuangan
Ada lima macam cara dasar untuk melakukan analisis laporan keuangan:
1. Comparative financial statement analysis
- Year to year change analysis, analisis dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan dari tahun ke tahun untuk mengetahui trend perubahannya.
- Index-number trend analysis, analisis dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan tahun tertentu dengan laporan keuangan pada tahun dasar sehingga akan didapatkan angka indeks.
2. Common-size Financial Statement Analysis, analisis dilakukan dengan membandingkan kelompok akun-akun pada laporan keuangan terhadap akun-akun pembentuknya. Contoh: proporsi aset lancar terhadap total aset.
3. Analisis Rasio, rasio menggambarkan hubungan antara dua variabel dalam bentuk matematika. Analisis rasio paling sering digunakan untuk melakukan analaisis keuangan. Namun ada hal yang perlu diperhatikan bahwa tidak mudah untuk menerjemahkan angka-angka rasio menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan yaitu:
- Faktor-faktor yang mempengaruhi rasio, misalnya: kejadian-kejadian ekonomi, faktor produksi, kebijakan manajemen, dan metode akuntansi.
- Interpretasi rasio, rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang mempengaruhi sisi nominator juga dapat bekorelasi dengan faktor-faktor yang mempengaruhi sisi denominator.
Contoh macam-macam rasio:
a. Rasio likuiditas
- current ratio= (current asset)/(current liabilities)
- acid test ratio= (cash and cash euivalent+marketable securities+acc receivable)/(current liabilities)
- collection period = (average account receivable)/(sales/360)
- days to sell inventory= (average inventory)/(cost of sales/360)
b. Rasio Solvabilitas dan Struktur Modal
- total debt to equity = (total liabilities)/(shareholder' s equity)
- longterm debt to euity = (total longterm liabilities)/(shareholder' s equity)
- times interest earned = (income before income tax and interest expense)/(interest expenses)
c. Return on Investment
- return on assets = (net income+interest expenses+(1-tax rate))/(average total assets)
- return on common equity = (net income)/(average shareholder^' s equity)
d. Kinerja operasi
- gross profit margin = (sales-cost of sales)/sales
- operating profit margin = (income from operations)/sales
- net profit margin = (net income)/sales
e. Utilisasi aset
- cash turnover = sales/(average cash and cash equivalent)
- account receivable turnover = sales/(average account receivable)
- inventory turnover = (cost ofsales)/(average inventory)
- working capital turnover = sales/(average working capital)
- PPE turnover = sales/(average PPE)
- Total aset turnover = sale/(average total assets)
f. Market measures
- price to earnings = (market price per share)/(earning per share)
- earnings yield = (earning per share)/(market price per share)
- dividend yield = (cahs dividend per share)/(market price per share)
- dividend pay out rate = (cahs dividend per share)/(earning per share)
- price to book = (market price per share)/(book value per share)
4. Analisis arus kas
Analisis arus kas digunakan untuk mengetahui dan mengevalusi darimana kas berqasal dan untuk apa kas digunakan. Analisis arus kas juga digunakan untuk memperkirakan arus kas di masa depan dan merupakan bagian dari analisis likuiditas.
5. Penilaian
Penilaian mencerminkan estimasi nilai intrinsik perusahaan atau sahamnya berdasarkan prinsip nilai sekarang (present value).
a. Penilaian utang (Debt Valuation)
Sekuritas utang dinilai dengan cara mem-presentvalue-kan pembayaran atas bunga dan pokok pinjaman yang akan diterima di masa depan.
Bt = Nilai Utang
I = Bunga atas utang
r = tingkat bunga
F = Pokok utang
b. Penilaian Saham
Berbeda dengan sekuritas utang, investasi pada saham memberikan imbal hasil yag tidak menentu setiap tahunnya. Maka untuk menentukan nilai sekarang dari saham adalah dengan menghitung nilai sekarang dari dividend yang diharapkan akan diterima di masa depan.
1. dividend discount model, dengan cara mendiskontokan dividend yang akan diterima beberapa tahun ke depan menjadi nilai sekarang.
Vt = Total nilai sekarang dari pembayaran dividend yang diharapkan akan diterima
EDt = dividend yang diharapkan akan diterima pada tahun ke-t
k = tingkat biaya modal (cost of capital)
2. free cash flow to euqity model, dilakukan dengan cara mem-presentvalue-kan kas masuk yang akan diterima di masa depan yang berkaitan dengan ekuitas. Free cash flow didefinisisikan sebagai kas dari aktivitas operasi dikurangi pengeluaran modal ditambah dengan kenaikan (dikurangi dengan penurunan) utang.
Vt = Total nilai sekarang dari pembayaran dividend yang diharapkan akan diterima
E(FCFE) = arus kas yang diharapkan akan diterima pada tahun ke-t
k = tingkat biaya modal (cost of capital)
3. residual income model, dilakukan dengan mengitung nilai buku sekarang ditambah dengan nilai sekarang dari pendapatan residu yang akan diterima di masa depan. Pendapatan residu adalah pendapatan bersih komprehensif dikurangi dengan biaya awal nilai buku.
sehingga,
Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar yang efisien menyatakan bahwa harga pasar akan bereaksi terhadap informasi keuangan atau informasi lainnya. Ada tiga bentuk hipotesis pasar efisien:
- Hipotesis Pasar Efisien Lemah, harga pasar mencerminkan seluruh informasi yang terkandung dalam perubahan harga secara historis.
- Hipotesis Pasar Efisien Semikuat, harga pasar mencerminkan seluruh informasi yang tersedia untuk masyarakat.
- Hipotesis Pasar Efisien Kuat, harga pasar mencerminkan seluruh informasi, termasuk informasi internal.
referensi: Financial Statement Analysis, K.R. Subramanyam, Edisi 11
No comments
ruang diskusi: