Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang - Kelas Ekonomika

Post Top Ad

Thursday, May 17, 2018

Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

A. Model Pertumbuhan Solow
  • Dikenalkan oleh Nobel Laureate Robert Solow, Massachussetts Institute of Technology pada tahun 1950
  • Menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi jangka panjang dipengaruhi oleh faktor tabungan, faktor pertumbuhan penduduk, dan faktor perkembangan teknologi.
  • Model Solow berawal dari fungsi produksi Y=f(K,L), dimana Y adalah tingkat output ], K adalah faktor modal, dan L adalah faktor tenaga kerja.
  • Model Solow mengasumsikan bahwa fungsi produksi bersifat “constant return to scale”, zY=F(zK, zL)


  • Diminishing Marginal Product of Capital. Marginal Product of Capital (MPC) adalah besarnya output yang dihasilkan akibat penambahan satu unit modal. Secara matematis dapat dituliskan: MPC = f(k+1) – f(k). Pada posisi jumlah modal yang semakin besar, penambahan unit modal akan menghasilkan tambahan output yang semakin sedikit.
  • Lihat kurva dibawah ini:
  • Dari sisi permintaan, dengan asumsi ekonomi tertutup dengan tidak ada peran pemerintah, Model Solow memberikan penjelasan bahwa output dipengaruhi oleh konsumsi dan investasi. Apabila y adalah output per pekerja, c adalah konsumsi per pekerja, dan i adalah investasi per pekerja, maka:
y = c + i
  • Dengan asumsi bahwa investasi jumlahnya sama dengan tabungan (karena peran pasar keuangan), apabila tingkat tabungan nasional adalah s, maka:
i = sy
  • Karena y adalah f(k), maka i juga dapat ditulis ke dalam fungsi f(k) sebagai berikut:
i =  sf(k)

 B. Akumulasi Modal dan Kedaan Stabil
  • Akumulasi barang modal di dalam suatu perekonomian dapat bertambah karena adanya investasi dan dapat berkurang karena adanya depresiasi baik karena umur maupun penggunaan.
  • Apabila tingkat depresiasi adalah sebesar d, maka besarnya depresiasi adalah dk.
  • Semakin tinggi jumlah akumulasi modal dalam suatu perekonomian, semakin besar output yang akan dihasilkan, semakin besar investasi yang akan dilakukan kembali, dan semakin besar pula depresiasi yang akan terjadi.
  • Suatu keadaan ketika akumulasi barang modal di dalam suatu perekonomian jumlahnya tetap dicapai pada saat:
∆k = sf(k) – dk = 0
  • Keadaan ini disebut dengan keadaan stabil (steady state)
  • Pada keaadaan steady state, perekonomian menghasilkan output yang tetap.

  • Berdasarkan kurva tersebut ∆k = sf(k) – dk = 0 dicapai pada saat k = 3
  • Pada saat k < 3, maka jumlah barang modal akan meningkat menuju keadaan steady state.
  • Pada saat k > 3, maka jumlah barang modal akan menurun menuju keadaan steady state.
  • Oleh karena itu, steady state mencerminkan keseimbangan ekonomi jangka panjang (long run equilibrium of the economy)
C. Perubahan Tingkat Tabunan dan Pertumbuhan Ekonomi
  • Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan (s) berpera penting dalam menentukan jumlah barang modal dalam steady state.
  • Jika tingkat tabungan rendah, maka perekonomian akan memiliki jumlah barang modal yang rendah.


  • Jika tingkat tabungan tinggi, maka perekonomian akan memilik jumlah barang modal yang tinggi.
  • Kenaikan atau penurunan tingkat tabungan akan berpengaruh terhadap besarnya investasi, sf(k).

  • Peningkatan tingkat tabungan dari s1 ke s2 akan membuat investasi naik dari s1f(k) ke s2f(k).
  • Kenaikan investasi ini akan membuat output juga naik.
  • Namun kenaikan output hanya terjadi sampai pada saat jumlah modal mencapai steady state yang baru.
  • Sehingga kebijaka menaikkan tingkat tabungan hanya akan berakibat terhadap kenaikan real GDP per kapita dan standar hidup (level effect), namun tidak dapat berakibat kepada tingkat pertumbuhan ekonomi (growth effect).
D. Golden Rule Level of Capital
  • Apa jadinya jika semua pendapatan digunakan untuk menabung?
  • Pada dasarnya setiap individu tidak pernah memperhatikan jumlah barang modal atau berapa jumlah output yang dihasilka oleh suatu perekonomian.
  • Setiap individu hanya memikirkan bagaimana mereka dapat memenuhi kebutuhan ekonominya, yaitu konsumsi barang dan jasa untuk mencapai kepuasan maksimal.
  • Sehingga, kebijakan penetepan tingkat tabungan juga harus memperhatikan berapa besar barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara maksimal.
  • Besarnya nilai modal per pekerja (k) pada keadaan steady state yang dapat menyebabkan terjadinya konsumsi yang maksimal disebut “Golden Rule Level of Capital”


Sehingga, kebijakan penetepan tingkat tabungan juga harus memperhatikan berapa besar barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara maksimal.

 E. Pertumbuhan Tenaga Kerja dan Model Pertumbuhan Solow
  • Apabila investasi menambah modal dan depresiasi mengurangi modal, maka penambahan jumlah tenaga kerja akan mengurangi jumlah modal per pekerja.
  • Misalkan jumlah tenaga kerja tumbuh dengan tingkat n, maka persamaan ∆k akan berubah menjadi:
∆k = sf(k) – (d+n)k
  • Seperti perubahan dalam tingkat tabungan, perubahan jumlah tenaga kerja hanya mengubah steady state level, bukan growth rate.
Model Solow memprediksi bahwa negara dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang besar akan memiliki GDP per kapita yang rendah.



F. Perubahan Teknologi dan Model Solow
  • Perubahan teknologi yang relevam dengan Model Solow adalah pertumbuhan teknologi yang meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tetapi tidak secara langsung membuat barang modal jadi lebih efisien (labor augmenting technological progress).
  • Misalkan tingkat efisiensi tenaga kerja akibat perubahan teknologi adalah E, maka fungsi produksi akan menjadi:
Y = F(K, LxE)
  • Untuk mempermudah, asumsi kan bahwa perubahan teknologi akan meningkatkan efisiensi tenaga kerja E pada tingkat yang konstan sebesar g, maka:
∆k = sf(k) – (d+n+g)k

  • Perubahan dalam tingkat tabungan, tingkat pertumbuhan tenaga kerja, dan tingkat depresiasi hanya berakibat terhadap perubahan steady state level of real GDP per kapita, bukan steady state growth rate. Hanya perubahan teknologi yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan steady state growth rate.
G. Steady State Growth Rates of Key Variable in the Solow Growth Model

Variable
Symbol
Steady State Growth Rate
Capital per effective worker
K = K / (E x L)
0
Real GDP per effective worker
Y = Y / (E x L)
0
Real GDP per worker
Y/L = y x E
g
Real GDP per capita
Y/Population = y x E x (L/Population)
g
Real GDP
Y = y x E x L
n + g


H. Balanced Growth
  • Balanced Growth adalah kondisi ketika rasio modal-pekerja dan real GDP per pkerja tumbuh pada tingkat konstan yang sama.
  • Balanced Growth Path adalah tren dimana real GDP per pekerja tumbuh pada saat kondisi steady state dari waktu ke waktu. 


I. Convergence to the Steady State

Jika…
rasio modal-pekerja
maka pertumbuhan konvergensi adalah
dan tingkat pertumbuhan ekonomi…
k = k*
Sama dengan nilai steady state
Nol
Sama dengan balanced growth rate, dan ekonomi tetap berada pada balanced growth path
k > k*
Lebih besar daripada nilai steady state
Negatif
Lebih kecil daripada balanced growth rate, dan ekonomi akan konvergen menuju balanced growth path
k < k*
Lebih kecil daripada nilai steady state
Positif
Lebih besar daripada balanced growth rate, dan ekonomi akan konvergen menuju balanced growth path

J. Teori Pertumbuhan Endogen
  • Karena Model Solow menganggap perubahan teknologi sebagai variable eksogen, maka teori pertumbuhan endogen memberi aternatif model pertumbuhan yang dapat menjelaskan pengaruh perubahan teknologi.
  • AK Growth Mode: menganggap modal tidak mengalami diminishing marginal return
Y = AK
∆K = sAK – dK
∆K/K = sA – d 
∆Y/Y = sA – d 
  • Model Pertumbuhan Dua Sektor
1.     Sektor 1: perusahaan barang dan jasa (manufaktur)
2.     Sektor 2: perusahaan riset dan ilmu pengetahuan (universitas)
  • Misal p adalah proporsi pekerja yang bekerja di sector riset, maka persamaan fungsi produksi di perusahaan manufakur adalah:
Y = F(K, (1-p)EL)
  • Misal ∆E adalah besarnya ide dan tekologi baru yang dihasilkan oleh peneliti, dan z adalah tingkat produktivitas peneliti dalam menemukan penemuan baru, maka fungsi produksi di sector riset adalah: 


∆E = zpEL
∆E/E = g = zpL

K. Kebijakan Untuk Memicu Pertumbuhan Ekonomi
  • Menaikkan tingkat tabungan nasional
  • Mendukung riset dan pengembangan
  • Meningkatkan kualistas sumber daya manusia
  • Menaikkan pertumbuhan populasi
  • Mengurangi tarif pajak penghasilan
  • Reformasi proses politik da membangun aturan hukum untuk melindungi pelaku usaha

1 comment:

ruang diskusi:

Post Top Ad