Analisis laporan keuangan melibatkan penilaian baik risiko maupun pengembalian. Istilah pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) mengacu pada laba perusahaan relatif terhadap tingkat dan sumber pendanaan. Angka ini menunjukkan ukuran keberhasilan perusahaan dalam menggunakan dana untuk menghasilkan keuntungan (Subramanyam, 2013).
Dalam praktiknya, analisisatas pendapatan, laba bersih dan pertumbuhan aset perusahaan semata belum cukup untuk mengetahui kinerja perusahaan secara komprehensif. Oleh karenanya diperlukan suatu metode yang dapat mengukur hubungan antara investasi yang dilakukan dengan laba yang dihasilkan. Pengukuran pengembalian atas modal yang diinvestasikan dapat menggunakan ukuran tingkat pengembalian terhadap aset operasi bersih (RNOA), tingkat pengembalian terhadap modal perusahaan (ROCE), tingkat pengembalian terhadap kewajiban jangka panjang dan ekuitas dan tingkat pertumbuhan ekuitas.
PT XL Axiata Tbk dan Entitas Anak
Rasio Tingkat Pengembalian Modal
(Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Item
|
2012
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
ROA
|
9.65%
|
5.22%
|
2.19%
|
4.58%
|
2.64%
|
ROCE
|
19.03%
|
6.73%
|
-5.48%
|
-0.18%
|
2.13%
|
Tingkat Pengembalian
terhadap Utang Jangka Panjang dan Ekuitas
|
10.35%
|
3.19%
|
-1.67%
|
-0.06%
|
0.93%
|
Tingkat Pertumbuhan
Ekuitas
|
11.40%
|
-0.78%
|
-9.16%
|
-0.18%
|
2.13%
|
Pemisahan ROCE
|
|||||
RNOA
|
8.64%
|
3.81%
|
1.95%
|
4.15%
|
4.62%
|
LEV
|
146.26%
|
253.00%
|
334.48%
|
221.42%
|
158.04%
|
Spread
|
6.42%
|
1.28%
|
-2.29%
|
-1.94%
|
1.97%
|
ROE (RNOA+(LEV x spread))
|
18.03%
|
7.04%
|
-5.71%
|
-0.14%
|
7.74%
|
NOA
|
35,455,705
|
40,071,941
|
63,526,891
|
58,735,306
|
54,727,495
|
NFO(NOA-SE)
|
20,085,669
|
24,771,794
|
49,478,917
|
44,643,671
|
33,518,350
|
SE
|
15,370,036
|
15,300,147
|
14,047,974
|
14,091,635
|
1,209,145
|
NOPAT
|
3,264,347
|
1,974,363
|
1,189,937
|
2,354,458
|
1,265,156
|
NFE(NOPAT-NI)
|
499,700
|
941,546
|
1,993,651
|
2,379,796
|
889,640
|
NI
|
2,764,647
|
1,032,817
|
(803,714)
|
(25,338)
|
375,516
|
NBC
|
2%
|
3%
|
4%
|
6%
|
3%
|
Pemisahan RNOA
|
|||||
Margin NOPAT
|
15.57%
|
9.28%
|
5.07%
|
10.29%
|
5.93%
|
Perputaran NOA
|
0.56
|
0.41
|
0.38
|
0.40
|
0.78
|
RNOA (margin x
perputaran)
|
8.64%
|
3.81%
|
1.95%
|
4.15%
|
4.62%
|
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam lima tahun terakhir terjadi fluktuasi tingkat pengembalian baik terhadap aset operasi (RNOA) maupun terhadap modal (ROCE).
Persamaan akuntansi menyatakan bahwa Aset = Kewajiban + Ekuitas, maka kita juga dapat menyatakan neraca dengan identitas berdasarkan operasi dan non-operasi sebagai persamaan Aset operasi bersih (NOA) = Kewajiban keuangan bersih (NFO) + Ekuitas pemegang saham (SE). Dimana asset operasi bersih merupakan selisih dari asset operasi (OA) dengan kewajiban operasi (OL) dan kewajiban keuangan bersih adalah selosih dari kewajiban keuangan (FL) dengan asset keuangan (FA).
Pembilang rumus RNOA, laba operasi bersih setelah pajak (net operating profit after tax-NOPAT), adalah laba setelah pajak yang dihasilkan dari asset operasi bersih. NOPAT merupakan bagian dari laporan laba rugi perusahaan yang terdiri dari aktivitas operasi yang kemudian menghasilkan laba operasi. Setelah mendapatkan NOPAT, lalu dihitung pengembalian atas asset operasi bersih, yaitu membagi NOPAT dengan rata-rata asset operasi bersih (net operating asset –NOA).
Untuk menganalisis penyebab terjadinya fluktuasi RNOA pada PT Xl Axiata, kita dapat memecah komponen-komponen pengembalian atas aset operasi bersih tersebut menjadi komponen-komponen yang bermakna relatif terhadap penjualan. Dimana RNOA dapat kita peroleh dari margin laba operasi bersih dikalikan dengan besarnya perputaran asset operasi bersih. Sehingga kita dapat menganalisis hubungan antara komponen-komponen RNOA yang berkaitan dengan penjualan. RNOA = Margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih.
Dari pemecahan komponen-komponen RNOA tersebut, penurunan RNOA PT Xl Axiata pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya penurunan margin laba operasi bersih dan penurunan pada perputaran asset operasi bersih. Penurunan yang paling dramatis pada RNOA terjadi tahun 2013 sebesar 3,81% ke tahun 2014 sebesar 1,95%. Penurunan ini dikontribusikan oleh penurunan margin NOPAT sebesar 9,28% ke 5,07 dari tahun 2013 ke tahun 2014.
Alternatif lain untuk menganalisis RNOA adalah dengan memecah komponen-komponennya menjadi komponen-komponen yang dikontribusikan dari kewajiban operasi. Sebagaimana kita ketahui asset operasi bersih dikurangi oleh kenaikan kewajiban operasi dapat menaikan perputaran asset operasi bersih. Karena kenaikan kewajiban operasi tidak memengaruhi NOPAT, RNOA juga akan naik begitu pula sebaliknya.
Dari pemecahan komponen-komponen RNOA alterntif tersebut, penurunan RNOA PT Xl Axiata setelah tahun 2012 disebabkan oleh penurunan margin laba operasi bersih, penurunan perputaran asset operasi dan kenaikan OLLEV yang tidak cukup signifikan untuk membantu menaikan RNOA. Penurunan RNOA pada tahun 2012 ke tahun 2013 dikontribusikan oleh penurunan margin laba operasi bersih yang hanya sebesar 9,28% lebih kecil dari tahun 2012 yang mencapai 15,57%. Bahkan pada tahun 2016 margin laba operasi bersih hanya 5,93%.
Akan lebih bermakna bila membandingkan RNOA dan ROCE PT Xl Axiata dengan perusahaan pesaing. Grafik di bawah menunjukkan PT Xl Axiata masih tertinggal dari segi RNOA dan ROCE dibanding PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk namun cukup kompetitif bila dibandingkan dengan PT Indosat Tbk.
Grafik Perbandingan RNOA PT Xl Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, dan
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM)
Grafik Perbandingan
ROCE PT Xl Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, dan
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM)
No comments
ruang diskusi: